Minggu, Februari 13, 2011

Iseng.




dia lelakiku..
dunia di matanya tak pernah sama..
di kakinya jalan selalu ada..
di hidupnya tak ada kata menyerah..

***

aku selalu yakin dia mampu menaklukan waktu..
semangatnya selalu penuh di tiap matahari terbit..
selalu lebih baik tiap hari di tiap waktunya..
tak pernah lelah dan putus asa..

lalu… bagaimana bila tanpanya?

yang kubisa hanya tersenyum untuk menenangkannya..
yang kupunya hanya dua belah tangan untuk menggengamnya sambil meneriakkan:
"SEMANGAT!"
yang terbaik hanya doa-doa agar dia selalu kuat dan sehat..

***

ya Tuhanku..
apabila dia terluka, semoga Kau dapat segera membuatnya tersadar bahwa dunianya belum runtuh..
semoga ketika dia berhasil nanti, aku adalah orang  pertama yang menjabat tangannnya..
semoga kelak tiba saatnya dia harus meneruskan hidup dan langkahnya, dia akan memintaku untuk menemani..

    I just want to see you
    When you’re all alone
    I just want to catch you if I can
    I just want to be there
    When the morning light explodes
    On your face it radiates
    I can’t escape
    I love you till the end

    I just want to tell you nothing
    You don’t want to hear
    All I want is for you to say
    Why don’t you just take me
    Where I’ve never been before
    I know you want to hear me
    Catch my breath
    I love you till the end

    I just want to be there
    When we’re caught in the rain
    I just want to see you laugh not cry
    I just want to feel you
    When the night puts on its cloak

    I’m lost for words don’t tell me
    All I can say
    I love you till the end

ya Tuhan..
kumohon.. buat semuanya indah pada waktunya..
dan ketika dia dan aku harus berpisah sekarang, sadarkan kami dan buat kami senang karena mengetahui bahwa kami akan bertemu kembali ketika tiba saatnya nanti..

***

AMIN.

Kamis, Januari 27, 2011

Kamis, Januari 13, 2011

Analogi Sepasang Sepatu ala Maria Sagita


"Nyari pasangan itu ibarat nyari sepatu. Harus di tempat yang khusus dan ga bisa sembarangan asal beli. Karena ada begitu banyak aspek yang harus kita pertimbangkan saat memilih sepatu. Karena sepatu yang cantik belum tentu tampak cantik di kaki kita. Sebaliknya juga, sepatu yang cantik,, belum tentu nyaman untuk kita pakai. Buat apa kita punya sepatu yang modelnya ciamik banget tapi begitu dipake 20 meter langsung lecet kan??

Bagi saya, sebuah sepatu itu harus nyaman dipakai & cocok dengan bentuk kaki saya. Tidak perlu sepatu yang terlalu cantik dengan model terbaru di pasaran. Yang terpenting bagi saya adalah dia harus bisa menjadi pijakan kaki saya dalam melangkah dan menemani saya melalui perjalanan yang saya lewati, baik ketika hujan maupun panas, tanpa menyebabkan kaki saya terluka. Baik itu luka lecet ataupun luka terkilir. Saya juga lebih menyukai sepatu yang simple, yang tidak banyak macem ataupun ornamen2 hiasan pada sepatu. Sepatu yang kuat, tahan lama dan tahan banting. Saya lebih memilih memiliki 1 sepatu yang awet dipakai bertahun-tahun,, dibandingkan memiliki 10 sepatu yang beranekarupa namun selalu rusak setiap bulannya.

Mungkin saya memang pemilih. Tapi tidak 100% pemilih. Sepatu yang biasanya saya beli adalah sepatu yang pertama kali berhasil menarik perhatian saya. Saya bisa hanya menghabiskan waktu 10 menit untuk belanja sepatu karena langsung menemukannya, namun juga bisa menghabiskan waktu seharian mengitari mall tanpa hasil. Hal inilah yang biasanya membuat Mama dan kakak-kakak saya selalu kesal setiap menemani saya berbelanja sepatu. Makan waktu dan belum tentu ada yang dibeli. Karena jika hari itu saya tidak menemukan sepatu yang saya sukai, maka saya biasanya memutuskan untuk tidak membeli sepatu sama sekali..

Tapi manusia tidak sama dengan sepatu. Jika saat membeli sepatu kita bisa leluasa meminta bantuan SPG & SPB untuk mencoba sepatu yang kita suka,, maka lain halnya dengan mencari pasangan. Saya terlalu pemalu untuk mengekspresikan perasaan saya. Mungkin karena saya terlalu konvensional. Ya, mungkin karena saya adalah perempuan konvensional yang dari luar terlihat terlalu tawar tanpa rasa, sehingga tidak ada yang tau perasaan saya. Ya,, saya memang calon cumlaude di bidang komunikasi,, tapi semua mata kuliah komunikasi saya mendadak hilang lenyap ketika saya berhadapan dengan orang yang mungkin saya suka. Aaaah,, sungguh miris sekali.."

Senin, Januari 03, 2011

WELCOMING 2011. and you too, dear January



Selamat datang Januari 2011. Saya akui 2010 kemarin adalah tahun yang berat buat saya. Berat karena semua yang terjadi, seolah-olah tidak berpihak pada saya. Anyway, lupakan. Just forget it. Ada saatnya kita akan mengenang kenangan sebagai daun-daun yang jatuh, untuk kemudian tumbuh menjadi tunas yang baru. Itu hal yang saya imani. Semoga di tahun 2011 ini semuanya berpihak kepada saya. Amin.

Saya membaca sebuah tulisan, dan saya suka. Saya suka karena entah kenapa, dibawah alam sadar saya, apa yang tertulis di tulisan itu hampir sama seperti apa yang saya alami selama 2010 kemarin, dan berhasil membuka mata saya.


Bismillahirahmanirahim

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bismillah.
Bacaan bismillah buat saya akhir-akhir ini sering sekali saya ucapkan. Bismillah buat saya adalah kata-kata 
magic yang bisa menguatkan saya beberapa bulan ini.

Tidak terpikir bahkan terlintas sedikit pun dalam benak saya menjadi 
single nantinya. Biasa tapi tidak biasa mendengar kata-kata ini di telinga. Sakit, sedih, hancur, berantakan... Sepertinya tidak ada kata kata yang tepat yang bisa menggambarkan perasaan saya saat itu.

Bertahun tahun hidup bersama seseorang yang amat saya cintai, tiba-tiba harus berakhir. 
But, life goes on. And I have to move on. Eits, jangan salah. Bukan move on dengan laki-laki lain, tapi lebih kepada keikhlasan diri dan pasrah menjalani kelanjutan hidup.

Balik lagi ke kata bismillah. Setiap detik, menit, jam, bahkan hari, saya mengucap kata ini untuk menguatkan hati saya. Bangun pagi, melihat ponsel, tidak ada
morning call ataupun sms manis dari yang tersayang. Terus terang, pasti akan terasa sakit sekali dada ini setiap bangun. Kemudian dengan kata bismillah ini pula saya mencoba tetap bekerja, menyemangati diri sendiri untuk tetap bisa profesional dalam pekerjaan apapun.

Di saat ini pula saya mulai berpikir dan bercermin. 

How come?
Kok bisa semua ini terjadi? Mulailah saya intropeksi. Saya ini banyak kekurangannya. Kurang bersyukur, kurang menjaga emosi, kurang menjaga diri, kurang memperhatikan, kurang kurang kurang banyak kurangnya.

Perlahan lahan saya benahi diri saya, perlahan lahan saya mencoba menerima semuanya. Beruntung saya memiliki keluarga yang luar biasa, teman - teman yang selalu support, dan mendoakan saya. Di saat seperti inilah tiba-tiba kita disadarkan pentingnya keharmonisan sebuah rumah tangga.

Dulu, mungkin kita pernah merasa hebat. Bahkan selintas bisa terpikir, "Ahhh... Saya bisa hidup tanpa kamu." Itu pemikiran gila! Semuanya hanya EGO!!!

Kondisi ini pulalah kemudian yang membuka mata saya. Saya harus kembali ke jalan yang benar. Bukan hanya duniawi yang saya kejar. Saya harus beryukur, berdoa, berzikir, dan memohon ampun atas dosa dan perbuatan yang saya buat. Allah sudah memberikan saya segalanya. Tapi apa balasannya? Dan sekarang, hanya penyesalan yang ada pada diri saya.

"Kamu lagi apa?" 
Pesan SMS yang ditujukan pada saya ini mungkin terkesan sangat singkat dan biasa-biasa saja. Tapi tidak buat saya yang sedang sakit saat itu. Perhatian yang begitu baik dan singkat inilah yang bisa membuat hari-hari saya bisa saya jalani dengan senyuman. Senyuman kebahagian.

Lucu ya... Dulu, ada pesan seperti itu ditanggapi biasa-biasa saja. Nah, mungkin di sinilah kita harus bisa menghargai dan bersyukur dengan apa yang kita punya, apa yang kita dapatkan.

Muncullah 
flash back kejadian yang saya lakukan. Perlakuan yang seharusnya tidak dilakukan pada pasangan. Penghargaan yang harusnya dilakukan terhadap pasangan. Dan masih banyaaak lagi...

Kalau ditanya, mungkin hanya satu kali kesempatan lagi yang saya minta. Tapi mungkin itu tidak mudah. Mungkin ujian inilah yang diberikan Allah pada saya. Mungkin dengan cara seperti inilah saya bisa kembali ke jalan-Nya. Mungkin ini cara Allah menunjukan kasih sayang-Nya.

Saya mengambil hikmah dari semua ini. Saya mengganggap ini adalah ujian beserta hidayah yang diberikan Allah pada saya. Saya yakin, insyaAllah Ada jalan terbaik buat saya. Kalaupun 'dia' masih jodoh saya, maka kita akan kembali bersama lagi. Semuanya saya pasrahkan kepada Yang Maha Kuasa.

Semoga cerita saya ini bisa bermanfaat. Bukan maksud menggurui atau sok tahu, saya sekedar ingin berbagi perasaan tanpa maksud apa pun.
Cintailah dan sayangilah pasangan kita dengan sepenuh hati. Selalu ingat pada janji setia yang terucap. Hargailah dan terimalah segala kekurangan dan kelebihannya. Maka disinilah kita bisa merasa keindahan dalam hidup, serta ketenangan batin yang takkan terganti dengan apapun. Keluarga adalah segala-galanya buat hidup kita.

Cukup sekian dulu cerita saya ini. Mari kita awali hari-hari dengan ucapan bismillah. Dan semoga saya bisa melewati hari-hari saya dengan senyuman lagi. Dengan segala harapan, mimpi, juga doa yang selalu hadir di setiap nafas saat ini.

Family is a haven in heartless world!
I love you always...



Saya bukan bermaksud menggurui atau menghakimi seseorang atau mungkin beberapa secara tidak langsung. Saya harap apa yang saya tulis kembali di halaman blog saya ini bisa dijadikan referensi untuk kita agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyongsong 2011 yang menuh misteri. 

Akhir kata, kembali saya mengucapkan kalimat sakti untuk membuka lembaran-lembaran baru di tahun 2011 ini: 

Bismillahirahmanirahim